Pantai Kuwaru
memang kalah ngetop dibandingkan dengan
pantai-pantai lainnya di Kabupaten Bantul, seperti Pantai Parangtritis, Parangkusumo,
Samas, ataupun Pantai Depok. Saya pun sebagai orang yang lahir, dibesarkan, dan
menetap di Yogyakarta, juga belum lama mendengar ada tempat tujuan wisata di
selatan Yogyakarta yang bernama Pantai Kuwaru ini. Maka, karena penasaran, iseng-iseng
di suatu sore saya sekeluarga (minus Si Sulung, karena dia sedang pengin tinggal di rumah eyangnya)
mengunjungi pantai ini. Kebetulan saya juga sudah kangen ingin menengok makam
almarhumah ibu saya di sebuah desa di Kecamatan Kretek, yang letaknya tidak
jauh dari pantai selatan atau sekitar 5 km dari Pantai Parangtritis. Pantai Kuwaru sendiri adalah salah satu pantai
yang posisinya berderetan dengan pantai-pantai selatan lainnya yang menjadi
tujuan wisata di Kabupaten Bantul, dengan urutan dari arah timur ke barat
adalah Pantai Parangtritis, Parangkusumo, Depok, Samas, Pandansari, Kuwaru, dan
paling barat adalah Pandansimo.
Bagaimana menuju ke Pantai Kuwaru?
Pantai ini
mudah sekali dijangkau dari Yogyakarta, baik dengan mobil maupun motor, kurang
lebih dalam satu jam perjalanan. Hanya
saja kita harus menggunakan kendaraan pribadi, karena angkutan umum hanya ada
untuk tujuan Parangtritis atau Samas. Kita dapat lewat Jalan Parangtritis
maupun Jalan Bantul yang menuju ke arah Samas. Kami memilih lewat Jalan
Parangtritis karena akan mampir ke makam ibu saya dulu di Kretek, kemudian dari
Kretek barulah kami melanjutkan perjalanan ke barat menuju ke arah Samas.
Kira-kira 300
meter sebelum pintu gerbang wisata Pantai Samas, ada jembatan merah di sebelah
kanan jalan. Nach, dengan menyeberang
jembatan itu dan mengikuti jalan aspal ke barat, kira-kira 7 km kemudian, kita
akan menemukan papan petunjuk ke arah Pantai Kuwaru. Hanya saja, cukup repot
juga untuk sampai menemukan papan petunjuk itu, karena banyaknya jalan
bercabang dan tanpa papan petunjuk jalan ke arah Pantai Kuwaru di percabangan
jalan itu. Karena takut nyasar, kami sampai harus 3 kali bertanya pada warga
setempat ke mana jalan ke arah Pantai
Kuwaru.
Jalan ke
Pantai Kuwaru merupakan jalan aspal yang lumayan mulus, hanya sayangnya mendekati
ke arah pantai, kurang lebih 1 km ke arah pantai, jalannya menyempit, sehingga hanya
cukup dilewati satu mobil dan sulit untuk simpangan kendaraan, apalagi untuk
dilewati sebuah bis wisata. Memang, ada
jalan tembus yang cukup lebar dari Pantai Samas sampai ke Pantai Kuwaru, tetapi
jalannya banyak yang rusak, entah kapan akan diperbaiki.
Apa yang Menarik di Pantai Kuwaru?
Dengan tiket
masuk yang sangat murah, yaitu 2000 rupiah per orang dan biaya parkir mobil
5000 rupiah, kita sudah bisa menikmati pantai Kuwaru. Keindahan pantai ini
terletak pada jejeran pohon cemara yang membentuk lorong di gerbang masuk ke
area pantai maupun lorong di sepanjang pantai.
Deretan warung makan maupun warung suvenir (yang umumnya menjual kaos
dan baju-baju batik) di sepanjang lorong, mengingatkan saya pada suasana di Pantai
Pangandaran, Jawa Barat, ataupun di Pantai Kartini, Jepara. Keunggulan yang
menjadi ciri khas Pantai Kuwaru dibandingkan dengan Pantai Pangandaran dan
Pantai Kartini adalah barisan pohon cemara yang meneduhi deretan warung-warung
itu, sehingga menampilkan suasana lorong yang indah dan artistik.
Sayangnya, pengelolaan Pantai Kuwaru masih banyak
kekurangan. Contohnya saja, tidak tersedianya tempat sampah yang memadai
sehingga pengunjung membuang sampah sembarangan, yang mengakibatkan sampah
berserakan di sepanjang pantai. Tentu saja hal seperti ini sangat tidak sedap
dipandang mata. Padahal pemandangan alam di pantai ini sebenarnya sangat indah.
Contoh yang lainnya adalah, belum tersedianya penginapan yang memadai bagi pengunjung
yang ingin bermalam atau menikmati suasana pantai di malam hari. Saya kemudian ingat suasana di Pantai
Indrayanti, Gunung Kidul, yang pengelolaannya diserahkan pada pihak swasta. Dengan pengelolaan yang profesional dan
promosi yang sangat aktif, baik melalui media massa maupun dari mulut ke mulut,
maka Pantai Indrayanti telah menjadi
daerah tujuan wisata di Kabupaten Gunung Kidul yang terkenal dan sangat
diminati oleh wisatawan. Ah, keindahan dan kebersihan Pantai Indrayanti
kemudian membayang di pelupuk mata saya.
Tetapi, di
balik kekurangan dalam hal pengelolaan oleh PEMDA Bantul, Pantai Kuwaru
menyimpan potensi yang sangat besar untuk dikembangkan menjadi tujuan wisata
andalan Kabupaten Bantul. Pasirnya yang lembut dan berwarna hitam legam (sangat
berbeda dengan pasir Pantai Parangtritis yang berwarna putih), menggugah selera
anak saya yang sangat senang bermain pasir untuk membuat “istana” pasir di pantai
ini. Saya lihat juga ada beberapa pengunjung remaja yang bermain pasir seperti
anak saya yang masih TK itu, juga ada beberapa orang bermain bola sambil
bercanda di hamparan pasir Pantai Kuwaru.
Bagi yang ingin bermain air di pantai, harus hati-hati, karena pantai
ini cenderung curam, tidak landai seperti Pantai Parangtrtis .
Saat hari semakin
sore, sungguh asyik menggelar tikar di bawah deretan pohon cemara menikmati
suasana pantai sambil menunggu matahari terbenam. Kita dapat memesan minuman ataupun makanan
hangat di warung yang banyak terdapat di sepanjang pantai, dan menikmatinya
sambil duduk lesehan di atas tikar dan bercengkerama bersama keluarga. Atau kita juga bisa menyewa kendaraan,
semacam motor pendek (saya tidak tahu apa namanya, yang jelas kendaraan ini juga
terdapat di lokasi wisata pantai yang lain, seperti Pantai Pangandaran dan
Pantai Kartini) untuk menelusuri lorong di sepanjang pantai. Yang jelas, menikmati
sore bersama keluarga tercinta di Pantai Kuwaru sungguh mengasyikkan. Ah, Pantai Kuwaru yang indah, sudah saatnya kamu
dikelola dengan lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar