Siapa
tidak mengenal komodo (Varanus
komodoensis)? Hewan purba yang masih hidup saat ini dan hanya ada di
Indonesia, sehingga Pulau Komodo sebagai satu kesatuan ekosistem tempat
binatang itu berada menjadi salah satu dari The
Seven Wonders of The World. Pulau ini termasuk dalam wilayah Taman Nasional
Komodo. Selain Pulau Komodo, Taman Nasional Komodo sebenarnya terdiri dari dua
pulau besar lainnya, yaitu Pulau Rinca dan Padar, serta 26 pulau besar/kecil
lainnya.
Keadaan
alam Pulau Komodo yang kering dan gersang berupa padang savana yang luas,
sumber air yang terbatas, dan suhu yang cukup panas ternyata merupakan habitat yang
disukai oleh hewan purba ini. Pohon yang dominan di Pulau Komodo adalah lontar
(Borassus flabellifer), beberapa
jenis lainnya adalah rotan (Calamus sp.), bambu (Bambusa sp.),
asam (Tamarindus indica), kepuh (Sterculia foetida), bidara (Ziziphus
jujuba), dan bakau (Rhizophora sp.). Dari pengamatan sekilas di tepi
pantai Pulau Komodo, saya lihat pohon asam memang banyak tumbuh di sini. Selain
itu, dari informasi yang saya dapatkan, di pulau ini tumbuh juga 17 jenis
anggrek.
Transportasi
dan Akomodasi
Akses
untuk mencapai Pulau Komodo sangatlah mudah, apalagi sejak ditetapkannya pulau
ini sebagai salah satu dari The Seven
Wonders of The World. Saya bersembilan berangkat dari Yogyakarta dengan
pesawat Garuda menuju Bandara Ngurah Rai Denpasar, kemudian ganti dengan
pesawat ATR Garuda yang lebih kecil untuk mendarat di Bandara Komodo, Labuan
Bajo, Flores. Di Labuan Bajo kita dapat istirahat sejenak sambil menikmati
keindahan alam tepi pantai Labuan Bajo, juga kuliner khasnya seperti ikan tuna
kuah asam, kerapu bakar, dan sate ikan tuna. Jika ingin menginap, banyak
penginapan tersedia di Labuan Bajo, termasuk hotel-hotel bintang, juga banyak penawaran
paket wisata berupa snorkeling dan diving. Di sekitar Labuan Bajo memang tersebar pulau-pulau kecil dengan terumbu
karangnya yang indah, sehingga sangat cocok untuk aktivitas diving atau snorkeling.
Dari
Pelabuhan Labuan Bajo perjalanan dilanjutkan dengan kapal feri kecil untuk menyeberang selama kurang lebih 4 jam
ke Pulau Komodo. Kami bersembilan orang menyewa sebuah kapal yang biaya sewanya
sudah termasuk makan siang di kapal dan alat snorkel untuk 9 orang. Selama
perjalanan kami melewati banyak pulau kecil, di antaranya Pulau Bidadari yang
terdapat beberapa cottage yang
dikelola oleh warga Jerman, dan Pulau Kelor. Dalam perjalanan pulang dari Pulau
Komodo ke Labuan Bajo inilah kami mampir ke Pulau Kelor untuk melakukan
aktvitas snorkeling di pantainya yang
mempunyai terumbu karang yang indah.
Mendarat
di Pulau Komodo, kami harus membayar tiket masuk dengan harga 50 ribu rupiah
per orang, yang sudah termasuk juga untuk masuk ke Pulau Rinca. Selain Pulau
Komodo, di Pulau Rinca juga terdapat populasi komodo, hanya saja di pulau tersebut
tidak direkomendasikan untuk bercengkerama dengan komodo karena populasi komodo
di Pulau Rinca ini lebih agresif, gesit, dengan ukuran lebih kecil dan dapat
memanjat pohon, sehingga sangat beresiko bagi pengunjung.
Untuk
tracking menikmati pemandangan tepi
Pulau Komodo dan bercengkerama dengan komodo yang ditemui, kami harus membayar
5 ribu rupiah per orang dan 80 ribu
rupiah untuk membayar guide atau pawang
yang biasa disebut ranger. Setiap 5
orang pengunjung harus didampingi oleh satu orang ranger, sehingga kami yang bersembilan harus didampingi oleh dua ranger.
Bagi
pengunjung yang ingin menginap di Pulau Komodo, tersedia 5 kamar guesthouse yang dikelola oleh pihak
Taman Nasional Komodo, dengan tarif 400
ribu rupiah per kamar per malam. Tersedia juga kafetaria dan warung-warung
sehingga pengunjung tidak perlu takut kelaparan di pulau ini. Di Kampung Komodo
yang terletak sekitar 2 km dari Taman Nasional juga tersedia homestay milik penduduk asli.
Aturan Main Bercengkerama dengan Komodo
Aa
Menurut seorang
ranger, populasi komodo di Pulau
Komodo adalah 2.919 ekor, sedangkan yang berada di Pulau Rinca adalah 2.923
ekor. Populasi rusa dan babi hutan sebagai mangsa komodo tidak pernah dihitung
tetapi kira-kira tiga kali lipat dari populasi komodo.
Komodo
merupakan hewan berukuran besar dengan berat antara 80-120 kg, bisa mencapai
umur 50-60 tahun, dengan kecepatan lari 18-20 km/jam. Hewan yang terkesan
bergerak lamban ini dapat tiba-tiba berlari cepat saat ada gerakan mendadak
dari obyek di sekitarnya atau sedang mengejar mangsanya. Oleh karena itulah
pengunjung harus tetap berhati-hati dan waspada selama berada di Pulau Komodo
atau berdekatan dengan hewan ini. Itulah mengapa, setiap ranger selalu membawa tongkat sebagai senjata untuk mengusir komodo
jika terlalu mendekat karena dapat membahayakan keselamatan pengunjung. Setiap
pengunjung jika bertemu dengan komodo tidak boleh membuat gerakan yang
mengagetkan karena akan membuat komodo agresif dan menyerang pengunjung. Setiap
pengunjung juga tidak boleh jauh dari ranger
atau terpisah dari rombngan, dan harus selalu berada dalam kelompok yang
didampingi ranger. Jika ingin berfoto dekat dengan komodo, jarak aman adalah
minimal 3 meter. Pose dengan komodo dapat direkayasa oleh ranger yang sudah terlatih untuk membuat kesan bahwa pengunjung
berpose sangat dekat dengan komodo bahkan terkesan sedang menyentuhnya.
Saat musim kawin, komodo
akan masuk ke hutan sehingga jarang sekali muncul di area dekat pantai atau
tepi pulau. Padahal, pengunjung hanya dapat mengunjungi area sekitar pantai,
karena terlalu berbahaya jika masuk ke hutan tempat populasi komodo berkumpul.
Nach, jika akan mengunjungi pulau komodo, agar bisa bertemu langsung dengan
hewan purba ini dan foto bersamanya, maka diusahakan jangan pas musim kawin
tiba. Musim kawin komodo adalah sekitar bulan Juni, Juli, dan Agustus.
Penduduk
Asli Pulau Komodo
Tidak banyak orang tahu bahwa penduduk asli Pulau Komodo semua adalah muslim.
Nenek moyang mereka adalah campuran Bugis, Wajo, Bima dan
Manggarai. Secara fisik mereka sangat
berbeda dengan penduduk Pulau Flores. Nama Komodo sendiri sebenarnya bukan nama
hewan, tetapi nama suku bangsa yang hidup di situ, yaitu suku Komodo, pulaunya disebut
Pulau Komodo sehingga hewan khasnya juga disebut komodo. Selama bertahun-tahun suku Komodo dan hewan komodo hidup
berdampingan dengan baik. Bahasa suku Komodo sangat berbeda dengan bahasa nenek
moyangnya, namanya bahasa komodo. Mereka punya kamus sendiri, kamus bahasa
komodo.
Populasi penduduk suku
Komodo saat ini 1749 jiwa dengan jumlah Kepala Keluarga (KK) 440, dan semua
penduduknya beragama Islam. Di kampung ini juga terdapat 1 masjid dan 2
mushola.
Jelajah Flores; 3-7 Juni 2015
ibu itu daerah saya komodo issland.saya bangga atas cerita mu,dan saya juga lihat tulisan ibu di web, bristol.saya hanya lihat kampus bristol,yang ada nama ibu.terus aku lihat ternya ibu org joja juga.aku terinpirasi karena cerimu ibu.
BalasHapusTerima kasih ya telah membaca....
HapusSyukurlah kalau tulisan saya bisa menginspirasi...
Salam kenal
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapuskelinci99
BalasHapusTogel Online Terpercaya Dan Games Laiinnya Live Casino.
HOT PROMO NEW MEMBER FREECHIPS 5ribu !!
NEXT DEPOSIT 50ribu FREECHIPS 5RB !!
Ada Bagi2 Freechips Untuk New Member + Bonus Depositnya Loh ,
Yuk Daftarkan Sekarang Mumpung Ada Freechips Setiap Harinya
segera daftar dan bermain ya selain Togel ad juga Games Online Betting lain nya ,
yang bisa di mainkan dgn 1 userid saja .
yukk daftar di www.kelinci99.casino
Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
BalasHapusDalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
Yang Ada :
TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest
)
Sekedar Nonton Bola ,
Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
Website Online 24Jam/Setiap Hariny