Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta
menyimpan banyak potensi sumberdaya pantai untuk kegiatan ekowisata, salah
satunya adalah Pantai Baru. Pantai yang terletak sekitar 100 meter di sebelah
barat Pantai Kuwaru ini memang suasananya sangat mirip dengan Pantai Kuwaru,
tetapi tampak lebih luas dengan rimbunan kanopi pohon cemara yang juga lebih
hijau. Kali ini saya tidak akan menceritakan bagaimana caranya agar dapat
sampai ke pantai ini, karena telah terdapat di tulisan saya terdahulu, “Sore di
Pantai Kuwaru”. Sedikit informasi saja, Pantai Baru mempunyai pintu gerbang
yang sama dengan Pantai Kuwaru. Dari pintu gerbang tempat loket retribusi
tersebut, terus ambil jalan ke kanan untuk menuju Pantai Baru dengan jalan
aspal yang cukup lebar dan mulus. Atau, dapat juga dengan berjalan kaki
menyusuri pantai dari Pantai Kuwaru ke arah barat, tetapi tentu saja cara ini
lebih menyita energi.
Tradisi libur lebaran yang diisi
dengan kegiatan silaturahim sambil plesiran
menyebabkan kepadatan pengunjung di hampir setiap tempat wisata. Demikian pula
dengan Pantai Baru. Libur lebaran tahun ini saya dan keluarga besar menyempatkan
diri berkunjung ke pantai ini. Lokasi wisata ini semakin ramai dengan banyaknya
pengunjung yang ingin melihat seekor ikan hiu tutul raksasa yang terdampar di
pantai dan akhirnya mati. Bangkai ikan yang organ-organ dalamnya telah
dihilangkan ini sedang dijemur dalam rangka proses pengawetan.
Warung-warung
makan di sepanjang pantai pun banyak dipenuhi pengunjung.Di lokasi pantai ini
juga ada wisata kuliner seperti halnya di Pantai Depok, meskipun tidak seramai di
sana. Kendaraan khusus semacam motor pendek pun cukup banyak berlalu lalang
disewa oleh pengunjung untuk menikmati suasana pantai. Disediakan jalur khusus
untuk kendaraan ini sehingga tidak mengganggu pengunjung yang ingin berjalan-jalan
di pantai.
Menikmati Pantai Baru lebih asyik di
kala sore sambil menunggu matahari terbenam. Matahari terbenam di ufuk barat
menyisakan semburat senja yang sangat indah dan menghadirkan suasana romantis
untuk dinikmati bersama orang-orang tercinta. Tajuk-tajuk cemara pun memunculkan
bayang-bayang senja yang indah di pantai ini.
Banyak pengunjung, termasuk juga saya,
sengaja membiarkan kaki telanjang untuk menikmati sentuhan lembutnya pasir
pantai di kaki. Tampak beberapa anak sedang bermain ombak, juga saya lihat beberapa
orang yang sedang memancing. Jejeran perahu nelayan tampak tertambat di tepi
pantai. Saya lihat sepasang anak muda sedang asyik berpelukan di bibir pantai
sambil memandangi pesona senja berdua. Ah, gaya remaja berpacaran sekarang
memang suka “menyerempet bahaya”. Dalam hati saya berdoa semoga kelak anak-anak
saya bisa menjaga diri dari hal-hal “berbahaya” seperti itu. Tapi, ah, mengapa
saya jadi berprasangka buruk seperti ini ya, siapa tahu sepasang muda itu adalah
sepasang pengantin baru yang sedang berbulan
madu? Kan sah-sah saja...
Saya pun kemudian mencoba tak ambil
peduli dengan kemesraan sepasang muda tadi, karena pemandangan matahari
terbenam di pantai ini lebih menarik bagi saya. Sayangnya saya melewatkan sunset view yang indah ini untuk direkam
dengan kamera, tetapi untunglah saya
masih bisa membidik semburat senja yang sangat indah dan menghadirkan romantisme.
Suasana romantis pun lebih terasa saat saya menikmatinya bersama suami.
Demikian juga dengan kedua adik saya yang menikmatinya bersama pasangannya
masing-masing, sedangkan anak-anak kami asyik bercanda di lembutnya pasir
pantai. Kedua orang tua saya yang sepuh
pun asyik bercengkerama berdua sambil memandangi indahnya suasana.
Penasaran? Silakan mencobanya
sendiri....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar