Setelah puas menjelajah beberapa kota terkenal di
Inggris selama tinggal di Bristol, maka week
end kali ini saya mencoba sebuah destinasi dengan suasana yang sangat
berbeda, yakni Stonehenge dan Old Sarum yang terletak dalam satu jalur wisata
sejarah. Mengapa berbeda? Karena dari
Stonehenge dan Old Sarum lah saya dapat menapak tilas kerajaan Ratu Elizabeth
ini di masa lampau. Selain itu, suasana perdesaan yang khas Inggris dengan
lahan pertanian dan peternakan yang berhektar luasnya, sangatlah memanjakan
mata. Apalagi, hamparan rumput hijau dan tebal bagaikan permadani juga menjadi
pemandangan yang sangat indah di Old Sarum. Hembusan angin dingin dan rintikan
hujan di awal musim dingin, tidak menjadi halangan bagi saya untuk menikmati
suasana alam perdesaan Inggris sembari membiarkan pikiran saya berkelana di kehidupan
masa prasejarah.
Banyak Kisah di Balik Stonehenge
Sebelum ke Old Sarum,
terlebih dulu saya menuju Stonehenge. Stonehenge termasuk dalam county
Wiltshire atau sekitar 13 km di utara kota Salisbury. Setiap pengunjung
dibekali sebuah alat genggam untuk mendengarkan rekaman tentang kisah
keberadaan Stonehenge sambil mengelilingi bangunan prasejarah ini. Pengunjung
tidak boleh mendekat, tetapi harus berkeliling di luar lingkaran tali pembatas
dan menikmati Stonehenge dari jarak sekitar 3-5 meter. Saya pun mengelilingi
situs ini sambil berpayung ria di tengah rintikan hujan.
Situs prasejarah yang
berupa bangunan batu-batu besar yang berdiri tegak dalam posisi melingkar di
atas tanah ini, merupakan pusat dari kompleks monumen jaman Neolotik dan
Perunggu di Inggris. Menurut perkiraan para arkeolog, monumen batu yang ikonik ini dibangun antara Tahun
3000 SM sampai 2000 SM. Situs ini oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai warisan
dunia sejak Tahun 1986.
Banyak kisah di balik
keberadaan Stonehenge. Bukti arkeologis yang ditemukan oleh Stonehenge Riverside Project pada Tahun
2008 menunjukkan bahwa Stonehenge kemungkinan besar adalah sebuah kompleks
pemakaman, ditunjukkan dengan adanya sisa kremasi yang berupa tulang-belulang
manusia, dengan hasil penanggalan karbon yakni 3000 SM. Pendapat lain menyatakan
bahwa Stonehenge dibangun untuk menyatukan bekas suku-suku yang berperang di
Inggris pada jaman Megalitikum, yang dengan dibangunnya Stonehenge maka
dimulailah sebuah negara kerajaan Inggris (United Kingdom) setelah berabad-abad
terjadi perselisihan antar suku. Kisah lain menyebutkan bahwa pembangunan Stonehenge dipengaruhi oleh
makhluk asing luar angkasa, Mesir Kuno,
ataupun terkait dengan penyembahan matahari oleh kaum Pagan modern. Tetapi
sebagian ilmuwan menolak teori ini.
Batu-batu Stonehenge
juga dipercaya sebagai lambang nenek moyang dari berbagai klan petani dari awal
sampai menjelang akhir jaman batu. Stonehenge menunjukkan semangat baru dan
kerja sama karena pembangunan monumen batu ini merupakan pekerjaan besar yang
membutuhkan ribuan tenaga kerja untuk memindahkan batu-batu dari tempat yang
jauh, kemudian membentuk dan mendirikannya di tempat tersebut. Situs
prasejarah ini juga dianggap sebagai sumbu antara arah matahari terbit pada
pertengahan musim panas dan matahari terbenam pada pertengahan musim dingin.
Stonehenge juga dianggap sebagai napas terakhir budaya jaman batu di Eropa sebelum
beralih ke teknologi baru peralatan logam.
Saya tak begitu peduli dengan beragam versi tentang
kisah di balik keberadaan Stonehenge itu, tetapi semua kisah tersebut telah membangkitkan
rasa penasaran saya untuk berkunjung. Dan, ternyata di negara maju pun saya
bisa menjumpai sebuah situs prasejarah dengan suasana yang sangat berbeda
dengan yang biasa saya temui di Indonesia.
Old
Sarum, Asal Mula Kota Salisbury
Setelah puas dengan Stonehenge, saya menuju Old Sarum. Letak Old Sarum
tidak jauh dari Stonehenge, yakni pada bukit yang terletak sekitar 3 km sebelah
utara kota Salisbury, sejalan dengan
situs Stonehenge yang jaraknya sekitar 10 km lebih jauh. Kisah tentang Old
sarum sangat menarik dan dapat saya telusuri dari tulisan dan gambar-gambar
yang terpampang pada panel di beberapa titik lokasi di tempat wisata ini.
Tempat ini merupakan jejak peninggalan bangsa Romawi, Normandia dan Saxon. Old
Sarum yang berasal dari bahasa Latin, Sorviodunum, merupakan tempat permukiman
awal nenek moyang masyarakat Salisbury sejak Tahun 3000 SM. Old Sarum awalnya adalah sebuah benteng dari
jaman besi yang mempunyai posisi strategis di antara 2 rute perdagangan dan
Sungai Avon. Benteng yang berupa bukit ini berbentuk oval dengan panjang 400
meter dan lebar 360 meter, terdiri atas tanggul ganda dan parit di antaranya, dengan
pintu masuk di sisi timur.
Tempat ini dulunya oleh orang Romawi disebut kota Sorviodunum. Selama pendudukan
Romawi di Inggris antara Tahun 43 dan 410, tempat ini menjadi stasiun militer,
sedangkan orang-orang Saxon menggunakan tempat ini sebagai benteng melawan
perampok Viking. Setelah penakhlukan, sekitar Tahun 1069, orang-orang Normandia
membangun dinding batu dan sebuah kastil yang ditempatkan sebagai pusatnya, dan
dilindungi oleh parit kering yang dalam. Tempat ini pun berganti nama menjadi
Sarisburia, yang menjadi asal-usul nama Sarum dan Salisbury. Sebuah istana
kerajaan dibangun dalam kastil untuk Raja Henry I dan selanjutnya digunakan
oleh wangsa Plantagenet. Sebuah katedral dan kediaman uskup dibangun di ujung
barat kota antara Tahun 1075 dan 1092. Namun, pada Tahun 1219 katedral
dihancurkan dan dibangun yang baru di dekat sungai yang menyebabkan penduduk
kota pun pindah ke kota baru, yang kemudian disebut New Salisbury atau New
Sarum. Akhirnya, pada abad ke-19, permukiman Old Sarum ini secara resmi tidak
berpenghuni, dan kehidupan pun berpindah ke Salisbury sampai sekarang.
Suvenir
Di lokasi
wisata Stonehenge terdapat sebuah toko suvenir resmi yang menyediakan
pernak-pernik bergambar Stonehenge dengan berbagai macam harga. Sebagai
kenang-kenangan, saya pun membeli suvenir yang harganya sesuai dengan isi
kantong saya, yakni beberapa magnet kulkas dari bahan batu berornamen
Stonehenge, serta pensil dan rautan yang juga bergambar Stonehenge, dengan
harga berkisar antara 2,5 – 5 pounds. Satu pounds hampir setara dengan lima
belas ribu rupiah. Tetapi, toko suvenir yang terdapat di Old Sarum lebih banyak
menyediakan pernak-pernik tiruan alat berperang dari masa lalu, seperti busur
dan anak panah, meskipun saya tetap bisa menemukan magnet kulkas bergambar Old
Sarum dari bahan logam.
Hal yang
perlu diingat adalah di lokasi dua situs ini tidak terdapat rumah makan yang
menyediakan makanan berat yang dapat mengenyangkan perut. Hanya ada kedai
minuman di Stonehenge, malah di Old Sarum tidak ada. Saya pun memesan segelas
teh hangat seharga 1,5 pounds untuk sekedar menghangatkan badan setelah jalan-jalan
mengelilingi Stonehenge di tengah gerimis hujan. Untuk mengganjal perut,
kentang dan telur rebus yang saya bawa dari flat sebagai bekal sudah cukup
menjadi makan siang saya.
Naik Apa, Habis Berapa?
Salisbury
adalah kota terdekat dari Stonehenge dan Old Sarum. Berhubung saya sedang
tinggal di Bristol untuk urusan sekolah, maka saya dan beberapa teman berangkat
dari stasiun Bristol Temple Meads dengan kereta api menuju stasiun Salisbury, pukul
10 waktu setempat. Perjalanan dengan kereta api ini membutuhkan waktu sekitar 1 jam 15 menit. Sebenarnya harga tiket
kereta api ini 19,40 pounds, tetapi dengan membeli paket untuk 3 orang harganya
bisa lebih murah, sehingga saya dan 2 teman saya hanya membayar 17 pounds per
orang.
Jika naik
kereta api dari London, lebih mudah berangkat dari Stasiun Waterloo dengan
harga tiket 34,70 pounds dan hampir setiap jam ada kereta api yang berangkat
dari Stasiun Waterloo menuju Stasiun Salisbury. Atau bisa juga mengambil paket
perjalanan London-Stonehenge dengan shuttle bus seharga 35 pounds. Jarak tempuh
London – Salisbury dengan kereta api sekitar 1,5 jam, tetapi jika ditempuh dengan
bis memakan waktu lebih lama, yakni 2 jam.
Sampai di
Stasiun Salisbury, saya dan teman-teman memilih paket wisata bersama bis wisata
yang khusus melayani rute wisata ke Stonehenge dan Old Sarum. Kami mengambil
paket tur Stonehenge plus Old Sarum yang berharga 18 pounds, tetapi berhubung
saya menunjukkan kartu mahasiswa saya dari University of Bristol, maka saya
mendapatkan harga khusus siswa yakni 15 pounds. Harga paket tersebut sudah
termasuk tiket masuk ke Stonehenge. Bisa juga memilih paket khusus Stonehenge
dengan harga 11 pounds atau paket Stonehenge plus Old Sarum dan Katederal
dengan harga 22 pounds.
Bis wisata ini
berangkat dari Stasiun Salisbury setiap satu jam sekali, dan memulai pelayanan dari
pukul 10 pagi sampai Stonehenge tutup di sore hari. Jam buka Stonehenge pada
bulan November (musim dingin) saat kami berkunjung adalah dari pukul 09.30 –
16.00 waktu setempat. Setelah 30 menit naik bis, kami sampai di Stonehenge. Kami
ditinggalkan di tempat ini untuk menikmati Stonehenge sepuasnya. Setelah puas, barulah kami menunggu bis
jemputan yang datang setiap satu jam sekali, dan tak lupa pula kami turun di
Old Sarum. Setelah puas di Old Sarum,
kami pun kembali menunggu bis jemputan untuk kembali ke Stasiun Salisbury dan
berakhirlah paket wisata ini.
Untuk
akomodasi, karena saya sedang tinggal di Bristol, maka saya tidak perlu pusing
memikirkan penginapan. Tetapi jika ingin menginap, cukup banyak hotel dan
penginapan di Salisbury. Booking hotel biasa dilakukan melalui internet, dan
seringkali hotel menyediakan diskon khusus untuk hari-hari tertentu. Untuk
hotel berbintang, tarif per malam sudah termasuk sarapan pagi, di atas 120
pounds, tetapi cukup banyak pula hotel dengan tarif yang jauh lebih murah, yakni antara 30 - 50
pounds per malam. Kebanyakan wisatawan yang datang dari London tidak menginap,
karena bisa menikmati destinasi wisata ini dalam satu hari.
Untuk urusan
makan, cukup banyak restoran di Salisbury. Dengan mengeluarkan uang antara 5-10
pounds, sudah cukup membuat perut kenyang. Sebenarnya makanan yang khas dari
Salisbury adalah daging yang dimasak ala Spanyol, tetapi saya jelas meragukan
kehalalannya. Lebih baik mencari makanan vegetarian. Saya sendiri tidak begitu
pusing dengan urusan makan ini karena sudah membawa bekal kentang dan telur
rebus dari flat.
Visa
Inggris
tidak masuk ke dalam negara Uni Eropa, jadi tidak berlaku visa schengen. Cukup
sulit mengurus visa Inggris, karena negara ini termasuk yang mengharuskan
pemohon visa untuk datang langsung di kedutaan Inggris di Jakarta untuk
wawancara dan foto. Perlu hati-hati dalam mengajukan jenis visa, karena salah
dalam memilih jenis visa bisa berakibat permohonan visa ditolak. Saya mengajukan visa untuk visiting student yang berlaku 6 bulan. Saya memilih meminta bantuan agen dalam
mengurus visa. Dengan membayar 1 juta 250 ribu rupiah untuk biaya visa plus
agen, saya cukup terbantu terutama dalam menentukan jenis visa yang harus saya pilih
dan juga saya tidak perlu wawancara sampai mendetail saat di kedutaan.
Titien DJ; 27 September 2010 – 10 Januari 2011
“Jejak-jejakku di UK” : kumpulan kisah perjalanan selama
tinggal di UK
kelinci99
BalasHapusTogel Online Terpercaya Dan Games Laiinnya Live Casino.
HOT PROMO NEW MEMBER FREECHIPS 5ribu !!
NEXT DEPOSIT 50ribu FREECHIPS 5RB !!
Ada Bagi2 Freechips Untuk New Member + Bonus Depositnya Loh ,
Yuk Daftarkan Sekarang Mumpung Ada Freechips Setiap Harinya
segera daftar dan bermain ya selain Togel ad juga Games Online Betting lain nya ,
yang bisa di mainkan dgn 1 userid saja .
yukk daftar di www.kelinci99.casino
Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
BalasHapusDalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
Yang Ada :
TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest
)
Sekedar Nonton Bola ,
Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
Website Online 24Jam/Setiap Hariny