MENIKMATI LESEHAN MALAM DI KALIURANG

 Wisata kuliner bagi saya tidak hanya menikmati makanan atau memanjakan lidah, tetapi yang terpenting adalah menikmati suasana pada saat yang tepat dan dengan orang yang tepat. Itu artinya, suasana yang nikmat sangat mendukung kenikmatan lidah dan perut akan makanan. Seringkali, meski sebenarnya makanannya tidak enak tetapi jika disantap bersama orang-orang tercinta dengan suasana yang berbeda, maka hidangan itu akan terasa lezat.

 Bagi saya, wisata kuliner harus didukung dengan wisata jalan-jalan menikmati suasana alam. Itulah mengapa jika rasa jenuh sedang melanda, saya suka sekali mengajak keluarga untuk menikmati jajanan lesehan di Kaliurang di kala malam. Makanannya sangat sederhana, hanya wedang ronde, jagung dan roti bakar, bakso, dan sate kelinci, tetapi suasananya yang terasa luar biasa. Bukan kenikmatan lidah dan perut yang saya cari tapi suasana hati yang nyamanlah yang ingin saya dapatkan di sini. Suasana malam di alam pegunungan Kaliurang yang berbeda dari keseharian dan rutinitas dapat memberikan kenikmatan tersendiri buat saya.

Biasanya saya dan keluarga menuju Kaliurang menjelang pukul 9 malam. Setelah membayar tiket masuk area wisata Kaliurang yang cukup murah, 2500 rupiah per orang, maka kami pun segera menuju tempat favorit kami, yaitu di depan Taman Wisata Kaliurang. Di sini memang pusatnya aktivitas malam dan pedagang lesehan di Kaliurang. Di musim liburan, banyak juga wisatawan yang mengunjungi tempat ini. Kami biasanya hanya ngobrol-ngobrol sambil makan-makan dengan menu sedarhana khas lesehan Kaliurang. Saat udara malam dirasa kian dingin atau lewat tengah malam, kami pun akan turun kembali ke Yogyakarta. Yang penting, pikiran sudah merasa fresh untuk kembali pada rutinitas sehari-hari. Itulah resep sederhana saya untuk mengatasi kejenuhan atas rutinitas sehari-hari, yaitu wisata kuliner murah meriah bersama keluarga tercinta di Kaliurang di kala malam.

Yogyakarta; Senin, 24 Desember 2012