Selasa, 25 Desember 2012

ALTERNATIF HIBURAN MALAM YANG MURAH MERIAH DI TAMAN PELANGI

 Kota Yogyakarta (baca: Sleman) semakin penuh sesak dengan mall yang terus saja bermunculan. Acara refreshing di waktu malam seringkali hanya tersedia pilihan berupa cuci mata di mall atau nonton bioskop. Atau, bagi yang suka “makan”, wisata kuliner di waktu malam bisa menjadi andalan. Sayangnya, saya tidak terlalu suka “makan”. Saya juga tidak suka nge-mall jika tidak ada keperluan untuk membeli sesuatu yang sudah saya niatkan dari rumah, sedangkan untuk nonton bioskop, cukup susah juga memilih film yang “ramah” untuk bisa ditonton sekeluarga. Akibatnya, acara favorit saya sekeluarga untuk mengisi waktu luang atau liburan adalah traveling, menikmati wisata alam. Tetapi, tentu saja traveling tidak bisa dilakukan sering-sering karena membutuhkan waktu dan biaya yang memerlukan perencanaan tersendiri. Oleh karena itulah, saat mendengar cerita tentang Taman Pelangi, maka kami pun seakan mendapatkan setetes air yang menyejukkan dahaga kami akan hiburan malam di Yogyakarta yang cocok untuk dinikmati sekeluarga.

Taman Pelangi adalah sebuah taman lampion di pelataran Monumen Yogya Kembali (MONJALI) di Jalan Palagan Tentara Pelajar, yang sebenarnya masuk ke dalam wilayah Kabupaten Sleman, tetapi orang lebih mengenal Yogyakarta (baca: Propinsi Daerah Instimewa Yogyakarta) daripada Sleman. Berhubung nyala-nyala lampion dengan aneka bentuk dan rupa ini lebih indah dinikmati di waktu malam, maka Taman Pelangi buka dari sore sampai pukul 11 malam, dengan tiket masuk 15 ribu rupiah per orang untuk week end dan 10 ribu rupiah untuk hari-hari biasa. Nuansa di Taman Pelagi ini mirip dengan Batu Night Spectaculer (BNS) yang ada di Batu, Malang, Jawa Timur, tetapi BNS lebih luas dan lebih lengkap wahananya. Selain itu, BNS juga berada di daerah pegunungan sehingga hawa angin malam sangat terasa.

Taman Pelangi memiliki aneka bentuk lampion, dari bentuk Angry Bird, Spiderman, Shaun the Ship, aneka bunga dan binatang, gapura, dll. Hal ini tentu saja sangat menarik perhatian anak-anak. Si Kecil saya sampai betah dan tidak mau pulang menikmati malam di sini. Tak lupa pula dia minta berfoto di dekat lampion berbentuk tokoh-tokoh kartun kesukaannya. Latar belakang MONJALI berbentuk tumpeng khas Yogyakarta yang berdiri megah dalam keremangan malam menambah indahnya suasana. Kolam yang mengelilingi bangunan MONJALI pun dapat dinikmati dengan menaiki wahana becak air mengelilingi bangunan monumen. Para orang tua pun bisa menikmati suasana dengan hanya sekedar berjalan-jalan mengelilingi pelataran monumen atau sekedar “nongkrong” di food court yang cukup banyak tersedia sambil mengawasi anak-anaknya bermain wahana. Ya, cukup banyak tersedia wahana di sini, ada becak mini, sepeda tandem, kereta mini, dan helicak. Ongkos sewanya berkisar antara 10 ribu – 20 ribu rupiah untuk 2 putaran mengelilingi monumen. Bagi yang ingin membeli suvenir khas Yogya pun juga tersedia. Saya pun cukup puas menikmati nuansa berbeda dan cukup terhibur, apalagi melihat anak-anak saya yang tampak sangat gembira bercanda bersama om-om dan tante-tantenya, balapan naik becak, helicak, dan sepeda tandem. Ya, memang kebetulan kami sedang ada acara kumpul keluarga besar sehingga bisa pergi refreshing rame-rame.

Saat udara malam mulai menusuk kulit dan anak-anak telah merasa capek bergembira ria dengan wahana-wahana yang telah mereka coba semuanya, maka kami pun memutuskan untuk pulang. Saking puasnya menikmati malam di Taman Pelangi ini, Si Kecil saya pun minta agar lain waktu bisa diajak jalan-jalan lagi ke Taman Pelangi. Terima kasih Taman Pelangi, kau telah memberikan alternatif hiburan malam yang murah meriah bagi kami...

Yogyakarta; Minggu, 16 Desember 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar