Rabu, 12 Juni 2013

JEJAK PRASEJARAH INGGRIS DI STONEHENGE DAN OLD SARUM: Jejak-jejakku di UK 2)



  Setelah puas menjelajah beberapa kota terkenal di Inggris selama tinggal di Bristol, maka week end kali ini saya mencoba sebuah destinasi dengan suasana yang sangat berbeda, yakni Stonehenge dan Old Sarum yang terletak dalam satu jalur wisata sejarah. Mengapa berbeda?  Karena dari Stonehenge dan Old Sarum lah saya dapat menapak tilas kerajaan Ratu Elizabeth ini di masa lampau. Selain itu, suasana perdesaan yang khas Inggris dengan lahan pertanian dan peternakan yang berhektar luasnya, sangatlah memanjakan mata. Apalagi, hamparan rumput hijau dan tebal bagaikan permadani juga menjadi pemandangan yang sangat indah di Old Sarum. Hembusan angin dingin dan rintikan hujan di awal musim dingin, tidak menjadi halangan bagi saya untuk menikmati suasana alam perdesaan Inggris sembari membiarkan pikiran saya berkelana di kehidupan masa prasejarah.
 Banyak Kisah di Balik Stonehenge
Sebelum ke Old Sarum, terlebih dulu saya menuju Stonehenge. Stonehenge termasuk dalam county Wiltshire atau sekitar 13 km di utara kota Salisbury. Setiap pengunjung dibekali sebuah alat genggam untuk mendengarkan rekaman tentang kisah keberadaan Stonehenge sambil mengelilingi bangunan prasejarah ini. Pengunjung tidak boleh mendekat, tetapi harus berkeliling di luar lingkaran tali pembatas dan menikmati Stonehenge dari jarak sekitar 3-5 meter. Saya pun mengelilingi situs ini sambil berpayung ria di tengah rintikan hujan.
Situs prasejarah yang berupa bangunan batu-batu besar yang berdiri tegak dalam posisi melingkar di atas tanah ini, merupakan pusat dari kompleks monumen jaman Neolotik dan Perunggu di Inggris. Menurut perkiraan para arkeolog,  monumen batu yang ikonik ini dibangun antara Tahun 3000 SM sampai 2000 SM. Situs ini oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai warisan dunia sejak Tahun 1986.
Banyak kisah di balik keberadaan Stonehenge. Bukti arkeologis yang ditemukan oleh Stonehenge Riverside Project pada Tahun 2008 menunjukkan bahwa Stonehenge kemungkinan besar adalah sebuah kompleks pemakaman, ditunjukkan dengan adanya sisa kremasi yang berupa tulang-belulang manusia, dengan hasil penanggalan karbon yakni 3000 SM. Pendapat lain menyatakan bahwa Stonehenge dibangun untuk menyatukan bekas suku-suku yang berperang di Inggris pada jaman Megalitikum, yang dengan dibangunnya Stonehenge maka dimulailah sebuah negara kerajaan Inggris (United Kingdom) setelah berabad-abad terjadi perselisihan antar suku. Kisah lain menyebutkan bahwa  pembangunan Stonehenge dipengaruhi oleh makhluk asing luar angkasa,  Mesir Kuno, ataupun terkait dengan penyembahan matahari oleh kaum Pagan modern. Tetapi sebagian ilmuwan menolak teori ini.  
Batu-batu Stonehenge juga dipercaya sebagai lambang nenek moyang dari berbagai klan petani dari awal sampai menjelang akhir jaman batu. Stonehenge menunjukkan semangat baru dan kerja sama karena pembangunan monumen batu ini merupakan pekerjaan besar yang membutuhkan ribuan tenaga kerja untuk memindahkan batu-batu dari tempat yang jauh, kemudian membentuk dan mendirikannya di tempat tersebut. Situs prasejarah ini juga dianggap sebagai sumbu antara arah matahari terbit pada pertengahan musim panas dan matahari terbenam pada pertengahan musim dingin. Stonehenge juga dianggap sebagai napas terakhir budaya jaman batu di Eropa sebelum beralih ke teknologi baru peralatan logam.
Saya tak begitu peduli dengan beragam versi tentang kisah di balik keberadaan Stonehenge itu, tetapi semua kisah tersebut telah membangkitkan rasa penasaran saya untuk berkunjung. Dan, ternyata di negara maju pun saya bisa menjumpai sebuah situs prasejarah dengan suasana yang sangat berbeda dengan yang biasa saya temui di Indonesia.
Old Sarum, Asal Mula Kota Salisbury  
Setelah puas dengan Stonehenge, saya menuju Old Sarum. Letak Old Sarum tidak jauh dari Stonehenge, yakni pada bukit yang terletak sekitar 3 km sebelah  utara kota Salisbury, sejalan dengan situs Stonehenge yang jaraknya sekitar 10 km lebih jauh. Kisah tentang Old sarum sangat menarik dan dapat saya telusuri dari tulisan dan gambar-gambar yang terpampang pada panel di beberapa titik lokasi di tempat wisata ini.
Tempat ini merupakan jejak peninggalan bangsa Romawi, Normandia dan Saxon. Old Sarum yang berasal dari bahasa Latin, Sorviodunum, merupakan tempat permukiman awal nenek moyang masyarakat Salisbury sejak Tahun 3000 SM.  Old Sarum awalnya adalah sebuah benteng dari jaman besi yang mempunyai posisi strategis di antara 2 rute perdagangan dan Sungai Avon. Benteng yang berupa bukit ini berbentuk oval dengan panjang 400 meter dan lebar 360 meter, terdiri atas tanggul ganda dan parit di antaranya, dengan pintu masuk di sisi timur.
Tempat ini dulunya oleh orang Romawi disebut kota Sorviodunum. Selama pendudukan Romawi di Inggris antara Tahun 43 dan 410, tempat ini menjadi stasiun militer, sedangkan orang-orang Saxon menggunakan tempat ini sebagai benteng melawan perampok Viking. Setelah penakhlukan, sekitar Tahun 1069, orang-orang Normandia membangun dinding batu dan sebuah kastil yang ditempatkan sebagai pusatnya, dan dilindungi oleh parit kering yang dalam. Tempat ini pun berganti nama menjadi Sarisburia, yang menjadi asal-usul nama Sarum dan Salisbury. Sebuah istana kerajaan dibangun dalam kastil untuk Raja Henry I dan selanjutnya digunakan oleh wangsa Plantagenet. Sebuah katedral dan kediaman uskup dibangun di ujung barat kota antara Tahun 1075 dan 1092. Namun, pada Tahun 1219 katedral dihancurkan dan dibangun yang baru di dekat sungai yang menyebabkan penduduk kota pun pindah ke kota baru, yang kemudian disebut New Salisbury atau New Sarum. Akhirnya, pada abad ke-19, permukiman Old Sarum ini secara resmi tidak berpenghuni, dan kehidupan pun berpindah ke Salisbury sampai sekarang.
Suvenir
Di lokasi wisata Stonehenge terdapat sebuah toko suvenir resmi yang menyediakan pernak-pernik bergambar Stonehenge dengan berbagai macam harga. Sebagai kenang-kenangan, saya pun membeli suvenir yang harganya sesuai dengan isi kantong saya, yakni beberapa magnet kulkas dari bahan batu berornamen Stonehenge, serta pensil dan rautan yang juga bergambar Stonehenge, dengan harga berkisar antara 2,5 – 5 pounds. Satu pounds hampir setara dengan lima belas ribu rupiah. Tetapi, toko suvenir yang terdapat di Old Sarum lebih banyak menyediakan pernak-pernik tiruan alat berperang dari masa lalu, seperti busur dan anak panah, meskipun saya tetap bisa menemukan magnet kulkas bergambar Old Sarum dari bahan logam.
Hal yang perlu diingat adalah di lokasi dua situs ini tidak terdapat rumah makan yang menyediakan makanan berat yang dapat mengenyangkan perut. Hanya ada kedai minuman di Stonehenge, malah di Old Sarum tidak ada. Saya pun memesan segelas teh hangat seharga 1,5 pounds untuk sekedar menghangatkan badan setelah jalan-jalan mengelilingi Stonehenge di tengah gerimis hujan. Untuk mengganjal perut, kentang dan telur rebus yang saya bawa dari flat sebagai bekal sudah cukup menjadi makan siang saya.
Naik Apa, Habis Berapa?
Salisbury adalah kota terdekat dari Stonehenge dan Old Sarum. Berhubung saya sedang tinggal di Bristol untuk urusan sekolah, maka saya dan beberapa teman berangkat dari stasiun Bristol Temple Meads dengan kereta api menuju stasiun Salisbury, pukul 10 waktu setempat. Perjalanan dengan kereta api ini membutuhkan waktu  sekitar 1 jam 15 menit. Sebenarnya harga tiket kereta api ini 19,40 pounds, tetapi dengan membeli paket untuk 3 orang harganya bisa lebih murah, sehingga saya dan 2 teman saya hanya membayar 17 pounds per orang.
Jika naik kereta api dari London, lebih mudah berangkat dari Stasiun Waterloo dengan harga tiket 34,70 pounds dan hampir setiap jam ada kereta api yang berangkat dari Stasiun Waterloo menuju Stasiun Salisbury. Atau bisa juga mengambil paket perjalanan London-Stonehenge dengan shuttle bus seharga 35 pounds. Jarak tempuh London – Salisbury dengan kereta api sekitar 1,5 jam, tetapi jika ditempuh dengan bis memakan waktu lebih lama, yakni 2 jam.
Sampai di Stasiun Salisbury, saya dan teman-teman memilih paket wisata bersama bis wisata yang khusus melayani rute wisata ke Stonehenge dan Old Sarum. Kami mengambil paket tur Stonehenge plus Old Sarum yang berharga 18 pounds, tetapi berhubung saya menunjukkan kartu mahasiswa saya dari University of Bristol, maka saya mendapatkan harga khusus siswa yakni 15 pounds. Harga paket tersebut sudah termasuk tiket masuk ke Stonehenge. Bisa juga memilih paket khusus Stonehenge dengan harga 11 pounds atau paket Stonehenge plus Old Sarum dan Katederal dengan harga 22 pounds.
Bis wisata ini berangkat dari Stasiun Salisbury setiap satu jam sekali, dan memulai pelayanan dari pukul 10 pagi sampai Stonehenge tutup di sore hari. Jam buka Stonehenge pada bulan November (musim dingin) saat kami berkunjung adalah dari pukul 09.30 – 16.00 waktu setempat. Setelah 30 menit naik bis, kami sampai di Stonehenge. Kami ditinggalkan di tempat ini untuk menikmati Stonehenge sepuasnya.  Setelah puas, barulah kami menunggu bis jemputan yang datang setiap satu jam sekali, dan tak lupa pula kami turun di Old Sarum.  Setelah puas di Old Sarum, kami pun kembali menunggu bis jemputan untuk kembali ke Stasiun Salisbury dan berakhirlah paket wisata ini.
Untuk akomodasi, karena saya sedang tinggal di Bristol, maka saya tidak perlu pusing memikirkan penginapan. Tetapi jika ingin menginap, cukup banyak hotel dan penginapan di Salisbury. Booking hotel biasa dilakukan melalui internet, dan seringkali hotel menyediakan diskon khusus untuk hari-hari tertentu. Untuk hotel berbintang, tarif per malam sudah termasuk sarapan pagi, di atas 120 pounds, tetapi cukup banyak pula hotel dengan tarif  yang jauh lebih murah, yakni antara 30 - 50 pounds per malam. Kebanyakan wisatawan yang datang dari London tidak menginap, karena bisa menikmati destinasi wisata ini dalam satu hari. 
Untuk urusan makan, cukup banyak restoran di Salisbury. Dengan mengeluarkan uang antara 5-10 pounds, sudah cukup membuat perut kenyang. Sebenarnya makanan yang khas dari Salisbury adalah daging yang dimasak ala Spanyol, tetapi saya jelas meragukan kehalalannya. Lebih baik mencari makanan vegetarian. Saya sendiri tidak begitu pusing dengan urusan makan ini karena sudah membawa bekal kentang dan telur rebus dari flat.
Visa
Inggris tidak masuk ke dalam negara Uni Eropa, jadi tidak berlaku visa schengen. Cukup sulit mengurus visa Inggris, karena negara ini termasuk yang mengharuskan pemohon visa untuk datang langsung di kedutaan Inggris di Jakarta untuk wawancara dan foto. Perlu hati-hati dalam mengajukan jenis visa, karena salah dalam memilih jenis visa bisa berakibat permohonan visa ditolak.  Saya mengajukan visa untuk visiting student yang berlaku 6 bulan.  Saya memilih meminta bantuan agen dalam mengurus visa. Dengan membayar 1 juta 250 ribu rupiah untuk biaya visa plus agen, saya cukup terbantu terutama dalam menentukan jenis visa yang harus saya pilih dan juga saya tidak perlu wawancara sampai mendetail saat di kedutaan.


Titien DJ; 27 September 2010 – 10 Januari 2011
“Jejak-jejakku di UK” : kumpulan kisah perjalanan selama tinggal di UK



2 komentar:

  1. kelinci99
    Togel Online Terpercaya Dan Games Laiinnya Live Casino.
    HOT PROMO NEW MEMBER FREECHIPS 5ribu !!
    NEXT DEPOSIT 50ribu FREECHIPS 5RB !!
    Ada Bagi2 Freechips Untuk New Member + Bonus Depositnya Loh ,
    Yuk Daftarkan Sekarang Mumpung Ada Freechips Setiap Harinya
    segera daftar dan bermain ya selain Togel ad juga Games Online Betting lain nya ,
    yang bisa di mainkan dgn 1 userid saja .
    yukk daftar di www.kelinci99.casino

    BalasHapus
  2. Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
    Dalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
    Yang Ada :
    TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest

    )
    Sekedar Nonton Bola ,
    Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
    Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
    Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
    Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
    Website Online 24Jam/Setiap Hariny

    BalasHapus