Minggu, 03 Mei 2015

BROMO PESONA DARI KETINGGIAN



        Siapa yang tidak mengenal Bromo, destinasi yang telah menarik banyak wisatawan domestik maupun mancanegara untuk menikmati pesonanya, tak terkecuali saya sekeluarga. Gunung yang masih aktif ini mempunyai ketinggian hampir 3000 m dpl, dan berada dalam wilayah 4 kabupaten di Provinsi Jawa Timur, yaitu Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Malang. Gunung ini mempunyai sebuah kawah dengan garis tengah ±800 meter (utara-selatan) dan ±600 meter (timur-barat), sedangkan daerah bahayanya berupa lingkaran dengan jari-jari 4 km dari pusat kawah Bromo. Bentuk tubuh Gunung Bromo bertautan antara lembah dan ngarai dengan kaldera  atau lautan pasir seluas sekitar 10 km2.

Bagi penduduk Bromo, yaitu suku Tengger yang beragama Hindu, Gunung Brahma atau Bromo dipercaya sebagai gunung suci. Setahun sekali masyarakat Tengger mengadakan upacara Yadnya Kasada atau Kasodo di sebuah pura di kaki Gunung Bromo utara dan dilanjutkan ke puncak Gunung Bromo. Upacara diadakan pada tengah malam hingga dini hari setiap bulan purnama sekitar tanggal 14 atau 15 di bulan Kasodo (ke sepuluh) menurut penanggalan Jawa. Tetapi, selain populasi mayoritas yang beragama Hindu, terdapat juga populasi muslim di wilayah ini. Oleh karena itu, di Desa Cemoro Lawang yang merupakan desa terakhir di kaki Gunung Bromo, juga terdapat sebuah masjid yang dijuluki masjid tertinggi di Indonesia karena dibangun di atas ketinggian hampir 3000 m dpl.
Gunung Bromo merupakan bagian dari Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, yang diresmikan oleh Pemerintah Indonesia pada tanggal 12 November 1992. Taman Nasional ini mempunyai flora dan fauna khas yang dilindungi, seperti bunga edelweis dan berbagai jenis anggrek, sedangkan satwanya antara lain rusa, kijang, ayam hutan, macan tutul, serta aneka burung seperti burung elang, srigunting, alap-alap dan rangkong.
Gunung Bromo adalah salah satu dari sekian banyak gunung yang berada di kawasan Taman Nasional Gunung Bromo Tengger Semeru. Gunung-gunung yang lainnya adalah: Gunung Batok, Gunung Kursi, Gunung Watangan, Gunung Widodaren, Gunung Linggo, Gunung Penanjakan, Gunung Pundak Lembu, Gunung Gandera, Gunung Ringgit, Gunung Widangan, Gunung Sumbersenami, Gunung Pranten, dan Gunung Bajangan. Dari sekian banyak gunung yang berada di dalam kawasan Taman Nasional Gunung Bromo Tengger Semeru tersebut, tentu saja Gunung Bromo lah yang paling menarik dikunjungi oleh wisatawan dan telah dikembangkan sebagai kawasan ekowisata.

 Menuju Bromo
 Saya sekeluarga berangkat dari Yogyakarta pada malam hari, dengan harapan sampai di Kota Probolingo pada dini hari. Sesampai di Kota Probolinggo kami mencari penginapan yang cukup banyak terdapat di kota ini. Dengan browsing di internet, kami dengan mudah menemukan hotel yang sesuai dengan keinginan. Setelah sarapan dan istirahat beberapa jam di kamar hotel, kami check out  untuk keliling-keliling Kota Probolinggo, kemudian melanjutkan perjalanan naik menuju Gunung Bromo. Sore hari kami sampai di desa terakhir di kaki Gunung Bromo yang berbatasan langsung dengan pintu gerbang masuk ke kawasan ekowisata Gunung Bromo, yaitu Desa Cemoro Lawang. Saran dari seorang teman, jika ingin lebih puas menikmati keindahan Bromo dan menemukan momen-momen spesial yang tidak ada di tempat lain, menginaplah di Cemoro Lawang dan tibalah di sini sebelum senja hari, maka akan dapat dinikmati sunset view yang indah, hamparan lautan pasir di kejauhan dan kabut yang menggantung di kaki gunung.
Saya sekeluarga tiba di Cemoro Lawang sore hari, sehingga masih bisa menikmati pemandangan hamparan terasering lahan pertanian sayuran, seperti kentang, tomat, sayuran hijau, dan juga cabai Bromo yang bentuknya khas dan rasanya sangat pedas. Selain itu, kami juga bisa menikmati pemandangan di sekitar pintu gerbang ekowisata Gunung Bromo tersebut, menikmati hawa Bromo, bak musim gugur di Eropa, hamparan kabut yang menutupi puncak gunung dan lautan pasir yang ada di lembah Bromo, ataupun belanja suvenir khas Bromo di outlet maupun di pedagang asongan. Saya ada sedikit tips belanja, yaitu belanja di pedagang asongan bisa lebih murah daripada di outlet, dan harga akan lebih murah lagi di pagi hari sepulang dari touring (saat arus balik wisatawan). Suvenir yang banyak dijual adalah syal, penutup kepala, kaos, magnet kulkas, maupun gantungan kunci bertuliskan Gunung Bromo, tetapi juga ada sarung tenun khas Bali. Tidak heran, karena budaya Bali sangat kental mempengaruhi masyarakat Hindu Tengger di sini.
   Di Cemoro Lawang tidak ada hotel, yang ada hanyalah homestay-homestay yang dikelola oleh masyarakat perseorangan. Beberapa hari sebelum berangkat ke Bromo, saya telah browsing di internet dan mem-booking sebuah homestay yang nyaman dengan fasilitas yang cukup lengkap seharga 950 ribu rupiah untuk satu hari. Fasilitas homestay meliputi ruang tamu yang luas, 2 kamar tidur yang cukup luas, dapur, ruang makan, kamar mandi dengan fasilitas air panas, dan garasi plus sepeda gunung yang bisa dipakai keliling-keliling menikmati pemandangan alam pegunungan yang indah. Selain itu, saya juga sudah booking  paket wisata touring dengan kendaraan jeep untuk 4 orang seharga 750 ribu rupiah. Touring tersebut meliputi paket sunrise view, kawah Bromo, “Bukit Teletubbies”, dan “Pasir Berbisik”. Harga tersebut sudah termasuk bahan bakar mobil, pemandu, dan driver, tetapi belum termasuk tiket masuk kawasan ekowisata Bromo. Untuk tiket masuknya sendiri, kami masing-masing harus membayar 30 ribu rupiah.
Sebelum berangkat ke Bromo, beberapa hal perlu dipersiapkan secara khusus, yaitu:
   1. Kondisi kendaraan harus fit dengan bahan bakar yang full tank, serta driver yang terampil.  Hal ini mengingat kondisi medan yang terjal, curam  dan naik turun, serta jauh dari SPBU ataupun kios penjual BBM
  2. Persiapan baju hangat atau jaket, penutup kepala, kaos kaki, syal, sarung tangan, dan masker. Peralatan ini sangat diperlukan mengingat begitu dinginnya puncak Bromo di waktu dini hari saat kita melaksanakan touring untuk melihat sunrise view, sedangkan masker diperlukan saat kita berada di dekat kawah Bromo. Bau belerang yang sangat menyengat dapat membuat kita sesak napas. Akan tetapi, jika kita tidak siap dengan perlengkapan ini dari rumah, kita dapat membelinya di Cemoro Lawang. Di sini banyak pedagang asongan yang menjual semua perlengkapan ini dengan harga murah, rata-rata 20 ribu rupiah untuk masing-masing syal dan penutup kepala bertuliskan Gunung Bromo. Perlu diketahui, di Cemoro Lawang pun udara sudah terasa sangat dingin, bahkan menginjak lantai rumah pun seperti menginjak es batu jika tanpa alas kaki.
 
    3.    Bekal makanan termasuk perlengkapan untuk makan. Karena harus menginap di homestay yang artinya semuanya harus self service, maka bekal makanan atau cemilan dan minuman akan sangat bermanfaat. Di dapur homestay tempat saya sekeluarga menginap memang tersedia kompor, beberapa bungkus mie instan dan minuman instan, tetapi kami pun sudah siap dengan banyak perbekalan makanan dan heater untuk memasak air panas secara elektrik. Bekal ini sangat bermanfaat karena cuaca yang dingin membuat kita mudah lapar, sedangkan kalau harus pergi ke warung lumayan jauh dengan kondisi jalan naik turun. Tetapi kita masih bisa membeli bakso dari pedagang keliling yang biasa menghampiri setiap homestay yang sedang berpenghuni. Kebetulan saat kami ke Bromo pas liburan akhir tahun, sehingga cukup sulit juga menemukan homestay yang kososng. Bersyukur, saya sudah booking jauh-jauh hari sebelumnya.
 
  4.    Bekal obat-obatan. Bekal ini sangat penting mengingat kita menginap di pelosok yang jauh dari fasilitas perkotaan, sehingga bekal obat-obatan akan sangat bermanfaat untuk jaga-jaga.
   5.   Berdolah agar selama di sini tidak turun hujan, paling tidak saat melakukan touring ke puncak Bromo. Jika hujan kita tidak bisa menikmati keindahan kawasan ekowisata Bromo karena pemandangan tertutup kabut dan cukup berbahaya juga bagi kendaraan jeep untuk menyusuri jalan yang berbukit dengan jurang di tepinya. Saya beryukur hujan turun setelah kami selesai touring sekitar pukul 11 siang.

Paket touring
        Inti dari visit Bromo sebenarnya adalah aktivitas touring dengan kendaraan jeep untuk mengejar sun rise view. Inilah salah satu keuntungannya jika kita menginap di desa terkahir, yaitu Cemoro Lawang. Kita bisa berangkat lebih akhir, yaitu sekitar pukul 3 pagi. Tetapi, jika menginap di desa yang letaknya masih di lereng bawah, maka kita harus berangkat lebih awal, bahkan pukul 12 tengah malam harus sudah berangkat. Hal ini disebabkan karena jarak tempuh dari masing-masing penginapan ke lokasi ekowisata serta antrian panjang kendaraan jeep di depan pintu loket masuk terutama pada musim puncak liburan. Jadi, jika kita menginap di homestay di Desa Cemoro Lawang yang tidak jauh dari pintu loket maka malam sebelumnya kita bisa lebih lama beristirahat.
            Rute touring adalah sebagai berikut:
1. Sunrise view dari puncak bukit Penanjakan
Untuk bisa menikmati sunrise view kami harus rela dibangunkan oleh pemandu pukul 3 pagi, kemudian dengan naik jeep bergerak menuju Puncak Penanjakan. Sholat shubuh kami lakukan di dalam perjalanan. Puncak musim liburan akhir tahun ini membuat sangat panjang antrian kendaraan jeep yang membawa wisatawan menuju puncak. Inilah yang memecah kesunyian dini hari. Sesampai di Penanjakan ternyata cukup banyak wisatawan yang telah sampai dan sedang menunggu terbitnya matahari di tengah dinginnya udara pagi pegunungan. Setelah merasakan dan menikmati keindahan matahari terbit, maka kami pun bergegas turun dari puncak Penanjakan untuk kemudian melanjutkan perjalanan menuju kawah Bromo, dalam iring-iringan jeep lagi.  Itulah sensasinya.
    2.    Kawah Bromo
Untuk menikmati panorama kawah Bromo, maka kita harus menuju puncak Bromo. Kendaraan jeep hanya sampai di pangkalan, sehingga perjalanan harus dilanjutkan dengan jalan kaki atau naik kuda sekitar 1 km sampai di bawah tangga Bromo. Kami memilih naik kuda, dengan tarif 125 ribu rupiah PP per ekor kuda, sehingga saya harus membayar 500 ribu rupiah untuk 4 ekor kuda. Sampai di kaki tangga kawah, selanjutnya kami harus berjalan kaki menyusuri tangga sampai ke kawah Bromo. Bau belerang sangat menyengat di area ini, maka inilah saatnya memakai masker agar tidak sesak napas.
   3.    Bukit Teletubbies.
Setelah puas menikmati panorama kawah Bromo, perjalanan kembali dilanjutkan dengan jeep menuju area perbukitan dengan pemandangan vegetasi rumput-rumputan yang sangat indah mirip gambar di film animasi anak-anak Teletubies sehingga bukit ini disebut “Bukit Teletubbies”. Di lokasi ini kami puas-puaskan untuk berfoto ria sambil menikmati pemandangan yang ada.
 
    4.    Pasir Berbisik
Dari Bukit Teletubbies perjalanan berlanjut ke hamparan lautan pasir yang disebut dengan “Pasir Berbisik”, karena di saat angin bertiup seperti menghadirkan  suara-suara bisikan pada hamparan pasir yang konon luasnya mencapai 10 km2 tersebut.  Di lautan padang pasir ini saya merasa tampak kecil di hadapan alam. Sungguh Mahabesar Allah yang telah menciptakan keindahan alam sedemikian rupa.
Dari lokasi Pasir Berbisik inilah paket touring berakhir, kemudian kami didrop kembali ke penginapan. Biasanya paket touring berakhir sekitar pukul 10 pagi. Sesampai di homestay, kami pun beristirahat sejenak, kemudian bersiap-siap untuk melanjutkan perjalanan touring liburan akhir tahun kami ke tujuan berikutnya.


Liburan Keluarga akhir tahun, 25-31 Desember 2014; 
Probolinggo-Bromo-Pasuruan-Malang-Surabaya-Gresik-Demak-Semarang



2 komentar:

  1. kelinci99
    Togel Online Terpercaya Dan Games Laiinnya Live Casino.
    HOT PROMO NEW MEMBER FREECHIPS 5ribu !!
    NEXT DEPOSIT 50ribu FREECHIPS 5RB !!
    Ada Bagi2 Freechips Untuk New Member + Bonus Depositnya Loh ,
    Yuk Daftarkan Sekarang Mumpung Ada Freechips Setiap Harinya
    segera daftar dan bermain ya selain Togel ad juga Games Online Betting lain nya ,
    yang bisa di mainkan dgn 1 userid saja .
    yukk daftar di www.kelinci99.casino

    BalasHapus
  2. Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
    Dalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
    Yang Ada :
    TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest

    )
    Sekedar Nonton Bola ,
    Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
    Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
    Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
    Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
    Website Online 24Jam/Setiap Hariny

    BalasHapus