Rabu, 12 September 2012

CANDI CETHO (BUKAN) CANDI PORNO


Candi Cetho terletak di Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, atau tepatnya di lereng sebelah barat Gunung Lawu. Entah mengapa candi ini dinamakan Candi Cetho. Mungkin karena udaranya yang jernih dengan ketinggian sekitar 1400 m dari permukaan laut. Cetho dalam bahasa Jawa artinya jelas atau jernih. 

Berbeda dengan candi-candi Hindu lainnya, candi ini terkesan mistis dan sangat tenang, didukung dengan pemandangannya yang sangat indah, di sela-sela hutan pinus. Udaranya pun sangat sejuk dan segar. Cocok bagi orang-orang yang ingin sejenak lari dari hiruk-pikuk kehidupan dan butuh ketenangan.  Candi ini dibuka untuk umum setiap hari, dari pukul 09.00 – 17.00 WIB. Harga tiket masuk untuk pengunjung domestik adalah Rp 2500,-, sedangkan untuk turis asing Rp 10.000,- per orang.

        Saya bersama beberapa teman berkesempatan menikmati keindahan alam dan ketenangan Candi Cetho di bulan Juni 2011. Kami berangkat dari Solo dengan mobil yang dikemudikan oleh teman saya. Untunglah mobil yang kami pakai adalah mobil sport yang cocok untuk perjalanan ini, karena perjalanan menuju ke lokasi candi memerlukan nyali yang besar. Rasanya seperti uji nyali saat harus melewati perjalanan penuh dengan tikungan tajam yang tiba-tiba menanjak atau menurun, dengan kondisi jalan yang tidak selalu mulus dan seringkali sempit. Penting mengecek kondisi kendaraan sebelum melakukan perjalanan ini, rem dan  mesin harus bagus. Tetapi, semua rasa was-was itu terhibur oleh pemandangan alam pegunungan yang sangat indah, juga pemandangan hamparan kebun teh di kanan kiri jalan. Kabut pun seringkali menghiasi langit di atas gundukan bukit di sepanjang perjalanan.


Mengapa (bukan) Candi Porno?
      Candi Cetho merupakan peninggalan Raja Majapahit, Brawijaya V. Kompleks candi ini berisi bangunan-bangunan untuk bersembahyang bagi masyarakat Hindu. Sampai saat ini Candi Cetho masih dipergunakan oleh penduduk sekitar sebagai tempat beribadah. Harumnya bunga sesaji dan dupa yang mereka letakkan di beberapa sudut candi memberikan kesan mistis.
Kedatangan saya dan teman-teman disambut dengan sebuah gapura yang berdiri anggun, yang mengingatkan saya pada gapura-gapura di Pulau Bali. Di kanan kiri gapura terdapat patung penjaga. Kompleks candi ini terletak pada lahan yang berundak atau berteras-teras, dan di setiap teras terdapat bangunan yang berbeda. Di setiap memasuki teras baru, terdapat gapura. Ya, karena Candi Cetho merupakan bangunan suci bagi umat Hindu yang berbentuk punden berundak, semakin ke belakang (ke punden atas) semakin suci. Bangunan utama berbentuk trapesium yang berada di teras paling atas. Bentuk semacam ini diyakini oleh mereka karena gunung adalah tempat suci dan tempat arwah nenek moyang mereka berada. Kepercayaan semacam ini telah ada sebelum agama Hindu dan Budha masuk ke wilayah Nusantara, dan mencapai puncak kejayaannya pada masa kejayaan Majapahit, masa Brawijaya V. Pada masa ini, arah bangunan suci berorientasi ke arah gunung.
Sebagai tempat pemujaan Dewa Siwa, maka di candi ini terdapat simbol-simbol Dewa Siwa. Terdapat juga patung Brawijaya V beserta penasehatnya. Di salah satu terasnya terdapat susunan batu dengan pahatan berbentuk  matahari, yang merupakan lambang Kerajaan Majapahit, Surya Majapahit. Di bagian teras yang lain, yaitu di teras bawah, terdapat susunan batu yang berbentuk alat kelamin laki-laki (lingga) dan alat kelamin perempuan (yoni). Bahkan, di salah satu teras di bagian atas, terdapat bangunan yang di dalamnya terdapat patung berbentuk alat kelamin laki-laki yang cukup besar. Bentuk-bentuk ini terkesan sangat porno, tetapi sebenarnya merupakan simbol seksualitas dan kesuburan. Porno atau bukan porno, semuanya itu tergantung dari persepsi orang yang melihat dan merasakannya, kan?

Dewi Saraswati, Dewi Pengetahuan
Puas mengelilingi candi, kami pun kemudian menaiki sisi kompleks yang lain, tempat terdapatnya Puri Dewi Saraswati yang terletak sekitar 300 meter dari bangunan candi. Kami pun menuju sebuah kolam berair sangat jernih dengan patung Dewi Sarawati berdiri anggun di tengahnya. Dalam legenda digambarkan bahwa Saraswati adalah Dewi atau lstri Brahma. Saraswati dianggap sebagai Dewi pelindung atau pelimpah pengetahuan, kesadaran (widya), dan sastra. Umat Hindu percaya bahwa berkat anugerah Dewi Saraswati, maka manusia menjadi beradab dan berkebudayaan. Patung ini merupakan sumbangan dari pemerintah propinsi Bali.
Pemandangan di area ini sangat indah dan sejuk dengan latar belakang pohon-pohon pinus. Di sebelah kanannya terdapat sebuah jalan kecil menuju ke Sendang Pundi Sari yang dulunya berfungsi sebagai tempat penyucian diri sebelum sembahyang di candi. Kami pun mencoba mencuci muka dan kaki kami dengan airnya yang bersih, dingin dan segar. Rasanya segala rasa capek ketika mendaki bukit hilang sudah. Hmmm...airnya segar sekali.
Puas bermain air di sendang, kami melanjutkan perjalanan mendaki lagi ke sisi bukit yang lain. Kali ini kami harus menyeberang sungai kecil dengan bebatuan yang berserak di dasar sungai secara alami. Airnya sangat jernih dan segar. Pemandangan di kanan kiri sungai juga sangat indah. Kami sempatkan bermain air di sini. Hmmm...dingin....rasanya lebih segar dari air di sendang tadi. Dari sungai ini kami mendaki lagi dan menemukan punden berundak dengan bangunan yang terdapat mahkota raja di atasnya. Sepertinya bangunan ini pun merupakan bangunan pemujaan, karena bangunan seperti ini banyak ditemukan di Pulau Bali yang merupakan  pusat agama Hindu di Indonesia. Di lokasi inilah perjalanan menyusuri setiap sudut kompleks candi kami akhiri. Cukup sudah kami menikmati erotisme alam di kompleks Candi Cetho hari ini.
=====
Dari tulisan saya ini, tentunya Anda sepakat dengan saya untuk mengambil kesimpulan bahwa kompleks Candi Cetho menawarkan pesona tersendiri sebagai tempat tujuan wisata, dengan pemandangan alamnya yang indah, udaranya yang sejuk, suasananya yang tenang,  dan daya tarik sejarah masa lalu serta misteri keberadaan patung-patung yang erotis dan terkesan porno. Bagi Anda yang ingin menginap pun, tersedia banyak penginapan di sekitar lokasi wisata ini. Jadi, ayo tunggu apa lagi, jadikan Candi Cetho sasaran liburan Anda berikutnya!...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar